Dunia saat ini tengah dihantui oleh wabah corona yang terus menggurita ke berbagai negara di muka bumi. Tapi selain COVID-19, sejumlah penyakit lain pun bermunculan. Di tanah air, jumlah kasus demam berdarah meningkat dan di sisi lain penyakit seoerti influenza pun perlu diwaspadai.
Sebab, pada tingkat yang parah penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam keselamatan. Dikatakan oleh dr. Regina Annisa Harahap Sp.P dari Mayapada Hospital Tangerang, pada dasarnya semua jenis virus influenza dapat menyebar dan menular melalui udara atau ketika melakukan kontak langsung dengan penderitanya.
Nah, apabila udara yang sudah terkontaminasi virus influenza itu terhirup oleh seseorang yang kebetulan memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, maka bukan tak mungkin bisa langsung terinfeksi.
“Virus influenza itu sendiri sebenarnya membutuhkan sel tubuh manusia agar dapat berkembang. Dengan kata lain virus tidak memiliki berbagai enzim metabolisme seperti ribosom sehingga tidak memiliki alat untuk membuat protein. Hal itulah yang menyebabkan virus tidak tidak dapat bereproduksi ketika berada di luar tubuh manusia,” tambah Dokter Regina.
Itu sebabnya, agar potensi virus influenza terhirup dan berkembang di sel tubuh manusia dapat lebih diminimalisir, maka penggunaan masker saat berada di ruang publik sangatlah disarankan. Dalam hal ini jenis masker yang paling direkomendasikan adalah N95. Sebab masker jenis inilah yang dapat menangkal hingga 95% kuman dan virus yang berukuran sampai 2 mikro.
“Namun bila ingin menggunakan masker kesehatan jenis lain juga tak masalah. Hanya saja menggunakannya harus benar, yaitu bagian yang anti air atau yang berwarna digunakan di luar, sedangkan yang tidak berwarna di dalam. Kemudian bagian masker yang ada kawatnya diletakkan di bagian atas atau di hidung dan tarik masker hingga menutupi dagu,” tuturnya.
Selain penggunaan masker di ruang publik, perlindungan terhadap penyakit flu juga dikatakan Dokter Regina dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin influenza minimal 1 tahun sekali. Vaksin influenza itu sendiri telah direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk diberikan bagi anak usia 6 bulan ke atas yang memiliki kondisi medis memungkinkan.
“Sebenarnya vaksin influenza tak hanya terbatas untuk anak, tapi juga dapat diberikan pada orang dewasa. Meski demikian tetap harus diingat, pemberian vaksin saja tidaklah cukup apabila tidak diimbangi dengan pola hidup yang bersih dan sehat,” tambahnya.
Karenanya Dokter Regina berpesan agar setiap orang bisa meningkatkan kekebalan tubuhnya dengan cara selalu mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga dan istirahat cukup. Dengan demikian tubuh punya kekuatan untuk menolak masuknya virus.
“Tak hanya itu, proses pengolahan daging juga harus selalu diperhatikan ya. Sebab risiko penularan virus cukup tinggi dari daging yang proses masaknya kurang sempurna. Terakhir jangan lupa untuk rutin membiasakan diri mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Kalaupun karena satu dan lain hal kegiatan mencuci tangan tidak bisa dilakukan karena mungkin sedang berada dalam perjalanan, maka untuk sementara bisa diganti dengan menggunakan hand sanitizer,” pungkasnya.