Siapa yang sering merasa kaki jadi bengkak semasa hamil? Ini memang sesuatu yang lumrah terjadi ketika berbadan dua. Pasalnya, selama hamil cairan tubuh mengalami lonjakan, bahkan para ahli menyebut jika jumlah cairan saat mengandung meningkat jadi 25% lebih banyak.
Karenanya jangan heran jika pada area-area tertentu, terutama kaki jadi bengkak. Untunglah ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi masalah ini. Disampaikan oleh dr. Afra F. Tangdialla, Sp.OG, dari Rumah Sakit Hermina dan Mitra Keluarga Depok, langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan menghindari penggunaan garam berlebih pada makanan. Sebab semua makanan yang mengandung garam tinggi dipastikannya dapat memperburuk pembengkakan.
“Makanan instan, cepat saji, serta makanan kaleng juga umumnya memiliki kadar garam tinggi sehingga harus dihindari. Selain itu, mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein secara berlebih seperti teh, kopi dan coklat juga dapat memperburuk kondisi kaki bengkak,” tambahnya.
Di samping itu Dokter Afra juga menganjurkan agar ibu hamil menghindari berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang lama. Jika pekerjaan menuntut posisi berdiri, maka usahakan untuk duduk setelah lama berdiri. Sebaliknya yang bekerja di kantoran dan harus duduk berlama-lama, dianjurkan untuk berdiri dan melakukan peregangan setiap jamnya.
“Ketika beristirahat, tak ada salahnya ibu hamil mengangkat kaki dengan posisi yang lebih tinggi dari posisi jantung. Kegiatan tersebut dapat membantu melancarkan peredaran darah di kaki. Makan makanan yang tinggi kalium seperti pisang juga sangat saya anjurkan,” papar Dokter Afra lagi.
Tak hanya itu, menggunakan sepatu yang nyaman, menghindari sepatu high heels, menghindari pemakaian baju dan celana ketat juga sangat disarankan. Selain itu minum air putih yang cukup, tidur dengan posisi miring, serta aktif bergerak sudah menjadi suatu keharusan. Sementara untuk melakukan terapi pijat, Dokter Afra tak terlalu menganjurkan. Sebab bila kaki bengkak pada ibu hamil masih tergolong wajar, maka ia memastikan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 24 jam setelah melahirkan.
