check it now

Viral! Pedofil Toilet Umum Makin Meresahkan, Orang Tua Wajib Waspada!

Daftar Isi Artikel

Belakangan viral di media sosial kasus pedofil toilet umum. Unggahan tersebut menceritakan kasus pelecehan yang dialami seorang anak di toilet umum. Akun tersebut menuliskan unggahan “Mau semandiri apapun anakmu, jangan biarkan dia pergi ke toilet umum sendirian! Jangan😭”.

Unggahan tersebut semakin ramai dengan komentar para orang tua yang ternyata anaknya juga hampir bahkan sempat menjadi korban dari kejahatan seksual.

Seperti salah satu komentar dari akun @thriftshopupetz “Emang fakta banget kok ini. Saya pernah ada di posisi itu. Anak saya usia 7 tahun, ke toilet pom bensin. Kebetulan saya lagi isi bensin. Selesai anak saya keluar dia nangis nyamperin saya dan bilang bahwa ada laki-laki yang pegang dada dan ms v anak saya. Anak saya juga mau ditarik ke dalam namun dia gigit tangan orang tersebut. Dia merasa trauma dan baru mau cerita ketika sampai di rumah. Kami cek CCTV ternyata pelakunya menggunakan helm dan masker jadi tidak terlihat wajahnya. Itu yang buat saya menyesal, jadi harus benar-benar waspada ya, Mam.”

Baca Juga : Waspada Child Grooming! Modus Baru Pelecehan Seksual pada Anak

Mengapa Kasus Pelecehan Anak Semakin Marak Terjadi?

Pelecehan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan orang dewasa yang menggunakan anak untuk memuaskan hasrat seksualnya.

Sedangkan pelaku seksual, menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), adalah orang yang suka  merendahkan atau meremehkan orang lain berkenaan dengan seks (jenis kelamin) atau berkenaan dengan perkara persetubuhan antara laki-laki dan perempuan.

Pertanyaannya, mengapa kasus pelecehan pada anak semakin marak terjadi?

1. Lingkungan atau Keluarga yang Tidak Supportif

Anak-anak yang tumbuh dari keluarga tidak utuh / kurang supportif akan rentan terhadap orang dewasa yang menjanjikan keamanan meski disertai dengan perilaku yang tidak diinginkan, termasuk kekerasan seksual.

2. Paparan Media Sosial

Teknologi internet tanpa batas dapat membawa banyak pengaruh bagi kehidupan anak. Mulai dari pengaruh positif hingga negatif seperti sebagai arena bermain para pelaku kekerasan seksual.

Itu sebabnya orang tua perlu menghindari perilaku oversharing tentang anak di media sosial untuk meminimalisir potensi kejahatan seksual dari para pedofil.

3. Sikap Rendah Diri

Anak-anak yang memiliki harga diri rendah akan mudah tertarik pada orang yang memberi sanjungan, hadiah atau perhatian khusus. Dengan begitu, sangat mudah bagi mereka jatuh dalam jurang kekerasan seksual.

4. Kesepian dan Kurang Kasih Sayang

Anak yang kurang kasih sayang dari orang tua dan kerap merasa kesepian sangat rentan menjadi korban kejahatan seksual.

Sebab biasanya ia akan mencari perhatian dari orang lain yang dianggap mampu memberinya kasih sayang meski dengan syarat melakukan perbuatan yang tidak semestinya.

5. Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga

Anak yang sering melihat orang tuanya melakukan tindakan kekerasan juga berpotensi lebih besar menjadi korban kejahatan seksual.

Karena itulah keharmonisan dan keserasian dalam rumah tangga harus selalu terjalin agar mental anak tetap utuh dan mereka pun dapat terbebas dari risiko buruk tersebut.

Waspada Pedofil Toilet Umum : Ini Alasan Orang Tua Tidak Boleh Membiarkan Anak Ke Toilet Umum Sendiri

Toilet umum yang sering dianggap tempat sederhana dan aman nyatanya dapat menyimpan ancaman tersembunyi bagi anak-anak.

Sudah banyak kasus yang terjadi dan menunjukkan bahwa toilet umum bisa menjadi lokasi bagi para predator seksual, termasuk pedofil untuk menerkam targetnya.

Karena itulah, penting bagi orang tua untuk memberikan pengawasan ekstra saat anak menggunakan fasilitas umum. Salah satunya dengan tidak membiarkan mereka pergi ke toilet umum sendirian.

Dilansir dari RRI.co.id, pemberian edukasi dini pada anak tentang bahaya di ruang publik, termasuk toilet umum perlu lebih digencarkan. Hal tersebut dapat dimulai dari orang tuanya.

Orang tua harus mengajarkan anak-anak untuk menolak interaksi dengan orang asing saat berada di fasilitas publik, termasuk toilet,” kata Dr. Rudi Santoso.

Ia juga menambahkan bahwa pelaku pedofil biasanya memanfaatkan ketidaktahuan dan kelemahan anak-anak. Oleh karena itu, pengawasan orang tua atau pengasuh menjadi hal yang sangat penting.

Jangan pernah membiarkan anak di bawah usia tertentu pergi ke toilet umum sendirian, terutama di tempat-tempat ramai seperti pusat perbelanjaan, taman, atau terminal,” tegasnya.

Tips Menjauhkan si Kecil dari Pedofil di Toilet Umum

Untuk menghindari para pedofil toilet umum, ada baiknya Ayah / Bunda menemani si Kecil saat hendak buang air. Yuk simak beberapa aturan menemani anak ke toilet umum dan tipsnya!

1. Ajak Anak ke Toilet Sesuai Gendernya

Membawa anak ke toilet umum sesuai gender memang hal yang wajib dilakukan. Namun, sebagaimana yang ditulis dalam laman Healthy Children, anak boleh dibawa ke toilet umum sesuai gender Bunda hingga berusia empat tahun.

Setelah usianya lebih besar atau jika anak sudah merasa tidak nyaman, Bunda bisa menyuruhnya ke toilet sesuai gender. Meski demikian, ada baiknya tetap didampingi dengan orang dewasa yang Bunda percaya dan juga memiliki gender sama, ya.

Jika memang tidak ada, Bunda tetap bisa menemaninya maksimal dengan jarak dengar atau pandang yang tepat.

2. Ajarkan Anak untuk Menolak Interaksi dengan Orang Asing

Ayah dan Bunda juga bisa mengajari anak untuk menolak interaksi dalam bentuk apapun dengan orang asing saat di tempat umum, termasuk toilet.

Minta anak untuk berteriak apabila ada orang asing yang melakukan perbuatan yang tidak biasanya kepadanya atau meminta bantuan orang di sekitarnya.

3. Bicarakan Masalah Kejahatan Seksual Bersama Anak

Isu kejahatan seksual memang tidak ada habisnya.

Karena itulah, Ayah dan Bunda perlu membicarakannya bersama si Kecil agar ia memahami bahwa pelecehan seksual merupakan hal yang tidak seharusnya terjadi.

Dengan begitu, anak akan lebih mudah untuk memahami saat keadaan mulai aneh dan melaporkannya pada orang tua.

Baca Juga : Tahap Edukasi Seks pada Anak Sesuai Usia

4. Ajarkan Anak Perbedaan good touch dan bad touch pada Anggota Tubuhnya

Ketika anak sudah bisa menggunakan toilet umum, Bunda perlu mengajarkan mereka dengan konsep ‘bagian pribadi’ tubuhnya.

Mana saja sih bagian tubuh yang boleh disentuh?

  1. Kepala
  2. Tangan
  3. Kaki

Sedangkan beberapa bagian ini yang dilarang untuk disentuh oleh sembarang orang tanpa izin :

  1. Mulut
  2. Dada
  3. Kemaluan
  4. Bokong

Yuk mulai aware dengan keselamatan si Kecil. Pastikan mereka terlindungi dari para penjahat seksual atau pedofil yang semakin merajalela, ya!

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti