Sebuah penelitian dari Journal of Marriage and Family mengatakan bahwa pasangan yang sudah menikah biasanya akan masuk titik kritis hubungan ketika usia pernikahan mereka menginjak usia 7 tahun. Berdasarkan riset tersebut, orang cenderung mulai bosan dan tak sedikit yang mencari kesenangan lain yang justru memicu keretakan rumah tangga, yaitu perselingkuhan.
Nah guna mencegah hal tersebut, Indra Noveldy, konsultan perkawinan sekaligus penulis buku “Menikah Untuk Bahagia” menjelaskan bahwa sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa menjaga hubungan suami istri tetap manis, tak peduli barapapun usia pernikahannya.
Salah satunya adalah pergi berbulan madu atau honeymoon. “Bulan madu akan menciptakan energi untuk melangkah ke depan. Yang akan menjadi momentum builder untuk terus memupuk cinta dan membangun pondasi pernikahan yang sehat,” imbuhnya.
Perlu diingat bahwa honeymoon harus benar-benar menorehkan kenangan manis bagi pasangan. Keduanya harus bisa memanfaatkan momen itu untuk saling mengenal pasangan. “Jangan hanya mengejar kesan romantis saja. Lebih baik kerja keras membuat dua hati menjadi connect. Jika bulan madu cuma mengejar happy–happy saja, khawatir kedepannya tidak selalu berjalan mulus,” ujar founder konsultanperkawinan.com itu.
Indra juga menegaskan, honeymoon tidak hanya dibutuhkan oleh pengantin baru. Penting sekali untuk melakukan second honeymoon, third honeymoon dan seterusnya, sehingga hubungan suami istri dapat terus di –refresh. Selain itu meski tidak semua orang dilahirkan menjadi pribadi romantis, tak ada salahnya jika suami dan istri tetap terus berusaha mengaplikasikan romantismenya dalam berbagai bentuk.
Seperti memuji penampilan pasangan, menikmati suasana pagi yang segar dan cerah bersama pasangan atau memberi kejutan berupa hadiah kecil tanpa harus menunggu hari ulang tahun pasangan. Dengan melakukan itu semua, diharapkan manisnya pernikahan dapat terus dirasakan hingga maut memisahkan.