Fungsi utama mata sebagai panca indera memang sangat penting. Terlebih bagi seorang anak, penglihatan yang baik sangat bermanfaat untuk membantu tumbuh kembangnya meraih masa depan yang cemerlang.
Namun, saat kita hidup di era milenial dengan segala macam aktivitasnya, seringkali membawa pengaruh buruk terhadap anak, termasuk kesehatan matanya.
Menurut salah seorang dokter spesialis mata dari RS Graha Kedoya, dr. Rose Setiawan, SpM, M.Sc, mata anak sangat berbeda dengan mata orang dewasa. Mata anak bukanlah miniatur mata orang dewasa. Mata anak terus berkembang hingga dewasa dan semua kelainan yang timbul pada mata anak akan dapat berlanjut hingga dewasa.
“Terkadang orangtua kurang mampu mendeteksi keluhan penglihatan pada mata anak. Alhasil, jumlah anak yang menggunakan kacamata di usia dini pun semakin banyak. Hal ini sebetulnya bisa dicegah bila orangtua mau mengenali indikasi sederhana gangguan pada mata anak.” ungkap dr. Rose.
Ragam gangguan pada mata anak
Umumnya gangguan pada mata anak di bawah satu tahun bersifat bawaan/konginetal. Misalnya infeksi konjungtivis gonore (lahir dari vagina ibu yang terkena gonore), katarak infatil, glaukoma kongenital (saluran drainase tidak terbentuk) dan rabun jauh (mata minus).
Bila dalam keluarga baik Ayah atau Bunda menggunakan kacamata jauh, maka ada kemungkinan sang anak pun akan mengalami gangguan mata yang sama.
Tak hanya itu, dalam beberapa kasus gangguan mata anak juga terjadi karena bayi lahir prematur sehingga menyebabkan pembuluh darah pada mata tidak sempurna (retino of prematuriry).
Sedangkan pada tahap perkembangan usia, gangguan mata yang dapat terjadi di antaranya mata juling (strabismus), retinoblastoma (tumor ganas), dan mata malas (ambliopia) yang menyebabkan kurangnya ketajaman visual.
Sistem visual anak normalnya berkembang sangat pesat pada 18 bulan pertama yang kemudian menjadi sempurna pada usia 5-6 tahun. Idealnya seorang bayi pada saat lahir dapat melihat terang dan gelap. Bayi yang penglihatannya normal juga mampu merespon wajah seorang terutama wajah ibunya.
“Mendeteksi kelainan mata pada usia sekolah lebih mudah ketimbang usia sebelumnya. Pada usia sekolah, anak yang mengalami kelainan pada mata biasanya mengeluhkan tidak mampu melihat benda yang berjarak jauh hingga menyipitkan mata saat melihat benda jauh atau membaca huruf berukuran kecil. Karenanya, deteksi dini adanya kelainan atau gangguan pada fungsi perkembangan penglihatan mata anak sangat perlu dilakukan bahkan sejak awal kelahirannya. Sebab, semakin cepat terdeteksi, maka semakin besar kemungkinan gangguan mata bisa teratasi.” jelas dr. Rose.
Kebiasaan buruk yang dapat merusak mata
Meski terkadang sepele, namun beberapa kebiasaan sehari-hari anak ternyata bisa memicu gangguan pada matanya.
Misalnya menonton tv terlalu dekat, membaca sembari tiduran, membaca dengan penerangan yang kurang dan kurang mengonsumsi buah serta sayuran.
Tak hanya itu, kontak gandet atau laptop pada mata anak juga termasuk dalam kebiasaan yang dapat merusak matanya. Jarak antara mata dan objek buku atau layar yang teralu dekat akan mengurangi luas bidang pandang sehingga membuat mata bekerja lebih keras.
“Jarak pandang ideal antara mata dan objek baik buku atau layar adalah 30 cm. Selain itu, orangtua juga harus memastikan pencahayaan yang cukup saat anak hendak melakukan aktivitas seperti membaca atau yang lainnya.” jelas dr. Rose.
Tips merawat kesehatan mata anak
Cara paling mudah untuk menangkal gangguan mata adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis bahan makanan super seperti:
1. Wortel
Wortel adalah salah satu jenis sayuran yang sudah terbukti baik untuk kesehatan mata karena membantu retina berfungsi dengan baik.
Tak hanya itu, kandungan beta karoten dan antioksidan dalam wortel juga dapat membantu mengurangi risiko degenerasi otot mata.
2. Kacang-kacangan dan bit merah
Jenis kacang-kacangan seperti kenari dan almond serta bit merah mengandung vitamin E yang dapat menjaga penglihatan mata agar lebih tajam sekaligus mencegah katarak.
3. Alpukat
Selain teksturnya yang lembut dan rasanya yang lezat, alpukat juga mengandung lutein.
Lutein adalah antioksidan alami yang membantu menjaga kesehatan mata. Lutein merupakan antioksidan karotenoid yang bisa menyaring cahaya biru yang berbahaya dan merawat sel sehat di dalam mata.
3. Ikan
Ikan merupakan makanan kaya asam lemak esensial yang membuat otot mata selalu dalam kondisi baik.
Bahkan beberapa penelitian menyatakan bahwa fish oil dapat mengembalikan kelembaban mata yang kering akibat terlalu lama menatap layar gadget atau komputer.
Adapun jenis ikan yang disarankan antara lain ikan tuna, ikan salmon, ikan kembung, ikan sarden, dan ikan teri.
4. Cokelat hitam dan anggur
Ekstrak kakao serta anggur mengandung flavanoid yang sangat bermanfaat untuk menjaga kornea mata.
5. Sayuran hijau
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli memiliki kandungan vitamin C dan E yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
Tak hanya itu, kandungan antioksidan dalam sayuran hijau tersebut juga memilliki manfaat untuk melindungi mata dari paparan sinar UV yang berbahaya.
6. Bawang merah
Bawang merah mengandung belerang yang mampu menghasilkan zat kimia glutathione yang bertindak sebagai antioksidan untuk melindungi lensa mata.
Dengan demikian, maka risiko penyakit mata seperti glaukoma, katarak dan degenerasi makula dapat diminimalisir.
7. Telur
Telur mengandung vitamin A, lutein, zeaxanthin, dan seng yang baik untuk kesehatan mata. Vitamin A pada telur mampu melindungi kornea mata. Sedangkan lutein dan zeaxanthin dapat mencegah degenerasi makula dan penyakit katarak.
Selain itu, pada kuning telur juga mengandung dua nutrisi utama yang sangat penting bagi mata yaitu sulfur dan sistein.