Bunda, siapa yang masih suka dilema dengan minat dan bakat anak? Terkadang, anak suka memiliki minat yang tinggi terhadap hal-hal yang bukan bakatnya.
Sebagai orangtua, Bunda pasti bisa melihat dan menilai apa yang menjadi minat dan bakat anak. Bunda juga pasti tahu jika bakat yang dikembangkan dengan baik, maka dapat menghasilkan kesuksesan di masa depan kelak.
Masalahnya, kemauan si kecil tak selalu sesuai dengan bakat yang secara natural ia miliki. Ketika orangtua telah mendesain pendidikan terbaik yang mendukung bakat anak, ia malah memiliki minat yang tidak berkaitan dengan bakatnya.
Sebelum kita membahas panjang lebar mengenai minat dan bakat, sebenarnya apa sih pengertian dari 2 hal ini?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat adalah kecenderungaan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan terhadap sesuatu.
Dapat dikatakan, minat adalah ketertarikan seseorang yang muncul dalam diri. Hal ini bisa membangkitkan motivasi dan mempengaruhi hasil atau tujuan yang akan dicapai.
Sementara bakat, diartikan dalam KBBI sebagai suatu kecerdasan dominan yang dimiliki seseorang. Kecerdasan dominan ini memiliki banyak ragamnya. Di antaranya adala kecerdasan linguistik, visual spasial, naturalistik, logika matematika, interpersonal, intrapersonal dan musikal.
Berangkat dari pengertian ini, kita bisa mengambil contoh kasus yang mungkin terjadi pada keseharian Bunda. Misalnya, seorang anak memiliki bakat atau kecerdasan dominan di bidang musik, namun ia lebih tertarik untuk mempelajari bidang kinestetik atau olahraga.
Sebagai orangtua, kita tentu harus selalu mendukung langkah yang anak tempuh. Meski sudah diikutkan les renang atau sekolah futsal, namun karena bukan bakatnya, progress-nya tak secepat ketika ia diajarkan bermusik.
Kalau seperti ini kondisinya, apakah Bunda lebih memilih membiarkan anak menggeluti minatnya atau mengarahkannya untuk beralih ke bakatnya?
Baca Juga: Gen Alpha Cepat Puber, Cinta-cintaan & Seks Terlalu Dini? Ini 5 Sebabnya!
Minat atau Bakat Anak, Mana yang Harus Bunda Pilih?
Kepala Sekolah Inklusi Cikal, Husnul Chotimah, S.Psi. menjawab tentang minat atau bakat yang harus dipilih Bunda. Menurutnya, minat dan bakat anak memang tidak selalu sejalan.
Yang terpenting menurutnya adalah mengenalkan pada anak tentang berbagai hal yang bisa dikembangkan. Bakat memang penting dan minat bisa ditumbuhkan.
“Orangtua memang harus ekstra sabar dan kreatif. Pelan-pelan kenalkan anak dengan kelebihan serta kekurangannnya, sehingga ia mengerti benar apa saja yang bisa dilakukan untuk mengembangkan potensi diri,” paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sebagai orangtua, kita harus memiliki wawasan dan informasi yang lebih luas. Hal ini penting agar orangtua bisa mengarahkan bakat si kecil menjadi potensi yang bisa dikembangkan.
Selain itu, ketika bakat dan minat anak tidak sejalan, maka orangtua seharusnya tidak perlu memaksa. Sebab, anak bisa semakin tidak berminat jika melakukan sesuatu secara terpaksa.
“Bunda tidak perlu berkecil hati jika si kecil tidak berminat pada bidang yang Bunda arahkan. Sebab, masih banyak peluang lain yang bisa membuka bakatnya yang lain,” terangnya.
Studi Sarankan untuk Pilih Minat Dibanding Bakatnya
Banyak dari kita pasti memilih untuk mengembangkan bakat daripada minat, bukan? Sebab, bakat yang didapat secara natural hanya perlu polesan sedikit untuk bisa menjadi hebat. Berbeda dengan minat yang artinya kita harus menemani anak berjuang dari titik nol.
Meski begitu, ternyata banyak studi dan pendapat ahli yang cenderung meminta kita untuk lebih fokus pada apa yang kita minati.
Minat adalah hasrat, bahan bakar dari motivasi dan antusiasme si kecil dalam melakukan sesuatu. Tak terbilang figur terkenal yang sangat sukses di bidang yang mereka minati karena motivasi kuat dalam bidang tersebut.
Maka dari itu, penting bagi Ayah dan Bunda untuk mencari tahu tak hanya bakatnya, tetapi juga minatnya. Minat menjadi penting karena hal ini bisa membuat si kecil anak termotivasi dan senang hatinya dalam menginvestasikan waktu & tenaganya untuk mencapai tujuannya.
Menjalani apa yang menjadi minatnya pasti membuat si kecil lebih bahagia dan puas, ‘kan? Setuju nggak nih, Bun?