Memberikan stimulasi pada bayi memang baik untuk mendukung tumbuh kembangnya agar lebih optimal. Meski demikian, Bunda juga perlu mempertimbangkan berapa banyak stimulasi yang perlu diberikan agar si kecil tidak mengalami overstimulasi.
Hmmm.., memangnya apa sih yang dimaksud dengan overstimulasi?
Overstimulasi merupakan kondisi saat si kecil terpapar aktivitas, pengalaman, suara atau sensasi yang lebih banyak dari yang biasa diterimanya. Stimulasi yang berlebihan ini jelas sangat membebani si kecil. lho.
Misalnya saat Bunda mengajak si kecil berada di keramaian dalam waktu lama. Alhasil, ia pun menerima lebih banyak rangsangan, suara, bahkan mereka melihat banyak orang asing. Hal tersebut tentu dapat membuatnya jadi menangis, rewel bahkan merasa kelelahan.
Namun masalahnya, masih banyak orang tua yang belum tahu dan paham betul bagaimana cara serta berapa banyak stimulasi yang harus diberikan pada buah hatinya. Sehingga saat si kecil nangis atau cranky orang tua hanya menganggap ‘rewel karena kecapekan’ aja.
Baca Juga : Mengenal Tahap Perkembangan Balita dan Stimulasi yang Tepat
Penyebab Stimulasi yang Berlebihan pada Si Kecil
Overstimulasi pada si kecil bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya :
- Aktivitas yang terlalu banyak, contohnya saat si kecil diajak berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitar dengan waktu yang relatif lama.
- Adanya perubahan suhu yang ekstrem, misalnya saat Bunda membawa mereka bepergian ke suatu tempat yang memiliki suhu berbeda. Merasa terlalu dingin atau panas tentu dapat membuat si kecil merasa tidak nyaman.
- Screen time yang berlebihan dan tidak sesuai usia. Inilah yang mendasari American Academy of Pediatrics (APP) menyarankan untuk tidak memberikan gadget kepada bayi sebelum berusia 2 tahun. Selain itu, ada pula himbauan untuk membatasi screen time sekitar 1 jam per hari untuk anak usia 5 tahun.
- Sistem saraf yang belum matang. Aktivitas seperti berbicara atau melakukan kontak mata memang terdengar mudah dan sederhana bagi orang dewasa. Namun nyatanya tidak bagi bayi. Sebab apa? Sistem sarafnya belum cukup matang untuk mengatur segala stimulasi yang masuk. Alhasil stimulasi yang terlalu banyak justru dapat membuatnya mengalami overstimulasi.
- Terlalu banyak orang di sekitar. Berinteraksi dengan banyak orang dalam sekali waktu tentu sangat melelahkan. Begitu pun yang terjadi pada si kecil. Inilah salah satu penyebab overstimulasi yang akhirnya membuat si kecil merasa gelisah, stres bahkan menangis terus-menerus.
Tanda-Tanda Si Kecil Alami Overstimulasi
Setelah mengetahui penyebabnya, yuk kenali tanda-tanda overstimulasi pada si kecil berikut :
- Tangisan si kecil jadi lebih kencang dan sering
- Kerap memalingkan wajah saat diajak bicara atau bercanda
- Menghentakkan kaki dan mengepalkan tangan
- Tampak lebih lelah, rewel dan kesal
- Berperilaku seperti sedang lapar atau ingin menyusu
- Tidak dapat menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya
- Mudah bosan dan lebih sensitif
- Membuat si kecil lebih sering tantrum
Dampak Stimulasi Berlebih pada Si Kecil
Meminta anak melakukan sesuatu yang tidak disukainya tentu bukan hal baik dan dapat memberikan dampak negatif.
Sama halnya dengan pemberian stimulasi yang berlebihan. Bukannya baik, tapi justru bisa menimbulkan efek buruk bagi perkembangan si kecil.
Apa saja sih dampak overstimulasi?
Pertama, emosi negatif si kecil akan lebih sering keluar. Ia akan lebih cepat marah, rewel, mudah menangis bahkan merasa bosan dengan stimulasi yang diberikan.
Kedua, stimulasi berlebihan dapat menurunkan kemampuan belajar si kecil. Alhasil ia jadi kesulitan dalam memahami stimulasi yang diberikan orang tuanya.
Ketiga, dapat mengancam pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Overstimulasi yang dialami si kecil bisa membuatnya bersikap bak anak-anak meski usianya sudah dewasa.
Keempat, si kecil akan menolak segala bentuk stimulasi yang diberikan. Hal ini jelas berbahaya karena dapat membuat perkembangan si kecil terhambat karena tidak responsif serta cuek terhadap segala hal di sekitarnya.
Cara Mengatasi Overstimulasi pada Si Kecil
Itu sebabnya, Bunda perlu paham ya kapan waktu dan porsi yang tepat untuk memberikan stimulasi pada si kecil.
Apabila si kecil sudah terlanjur mengalami overstimulasi, berikut beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasinya :
- Cari waktu yang tepat untuk memberi stimulasi misalnya pada pagi hari saat tubuhnya masih fresh atau setelah tidur siang
- Jika sedang pergi bersama si kecil selalu bawa kebutuhan si kecil yang membuatnya merasa nyaman
- Jika ingin mengajaknya pergi, pastikan si kecil sudah cukup waktu istirahatnya
- Hindari memberikan gadget sebelum usianya 2 tahun
- Jika si kecil sudah menunjukkan tanda-tanda overstimulasi, segera hentikan dan tenangkan lalu biarkan beristirahat