Perkembangan digital yang semakin canggih setiap detiknya tak hanya memberikan dampak positif untuk zaman. Teknologi turut menjadi penyumbang alasan mengapa dunia semakin menjadi tempat yang tidak lagi aman untuk perempuan dan anak-anak. Salah satu negatifnya adalah kemunculan deepfake porn.

Deepfake porn bisa jadi masih asing di Indonesia. Sayangnya, di belahan dunia yang lain, teknologi yang satu ini telah mengancam ribuan perempuan dan anak-anak karena bentuk rekayasanya.

Dalam Nationwide News, Federal Bureau of Investigation (FBI) bahkan mengeluarkan peringatan mengenai hal ini. Deepfake porn kini tak hanya mengincar para selebriti dunia, melainkan anak-anak sekolah menengah atas.

Seperti yang terjadi di sekolah-sekolah Australia, di mana para orangtua diperingatkan tentang teknologi AI baru yang memungkinkan penggunanya menempelkan wajah seseorang ke tubuh orang lain, yang disebut sebagai ‘deepfakes’.

Meskipun terkesan sepele, teknologi ini biasanya digunakan secara jahat dan illegal, juga mudah dioperasikan. Salah satu remaja di Amerika Serikat bahkan baru-baru ini dilaporkan menggunakan aplikasi deepfake untuk membuat gambar porno teman sekelasnya.

Konten-konten yang lahir dari deepfake porn tampak sangat nyata dan biasanya digunakan sebagai bahan bullying, untuk mempermalukan, dan menindas korbannya.

Saking sulit dibedakan, konten deepfake porn juga digunakan sebagai alat untuk memanipulasi dan ‘memeras’ orang lain dengan ancaman konten asusilanya disebarluaskan,

Tak hanya itu, para guru di sekolah juga turut menjadi korban dari konten pornografi palsu yang ironisnya dibuat oleh anak-anak murid mereka.

Baca Juga: 5 Kisah Pilu Bayi Gaza yang Bertahan Hidup di Situasi Gawat!

Deepfake Porn Itu Sebenarnya Apa?

Deepfake porn adalah video, audio, atau gambar yang memperlihatkan seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas seksual/porno. Secara singkat, ini adalah konten pornografi buatan yang sebenarnya tidak pernah ada atau tidak pernah terjadi.

Pada awalnya, deepfake diciptakan di industri film. Teknologi ini hadir untuk membantu menciptakan efek khusus dalam film. Namun, dulunya teknologi ini sangatlah mahal dan biasanya hanya digunakan oleh para profesional kreatif.

Seiring berkembangnya teknologi, AI membuat hal ini menjadi lebih mudah dan memperbesar peluang oknum-oknum jahat untuk mengeruk keuntungan dari teknologi tersebut.

Teknologi ini mulai muncul ke permukaan pada tahun 2017. Pada masa itu, seorang pengguna Reddit mengunggah klip porno rekayasa dari wajah para selebritas. Konten ini biasanya dibuat dengan memasukkan foto seseorang ke dalam program perangkat lunak menggunakan teknologi AI yang bernama deep learning.

Selanjutnya, AI akan mempelajari ciri-ciri utama subyek foto, seperti fitur wajah, tingkah laku, atau cara orang tersebut berbicara. Dari sinilah terlahir berbagai macam konten dengan wajah korban yang tengah melakukan aktivitas tertentu yang dikehendaki pelaku.

Bagaimana Cara Mendeteksi Konten Porno Palsu?

Cara

Meski konten yang diproduksi deepfake porn terlihat sangat nyata dan sulit dibedakan, namun ada beberapa hal yang bisa dikenali untuk melihat mana yang fake dan yang asli. Di antaranya ialah sebagai berikut:

• Proporsi tubuh biasanya akan terlihat aneh atau tidak wajar.
• Suara atau aksen bahasa objek biasanya terdengar tidak sesuai.
• Gambar hasil rekayasa AI seringkali memiliki kelainan di bagian telinga, tangan, mata, dan rambut.
• Objek yang dibentuk dari deepfake juga biasanya tidak berkedip secara normal.
• Konten deepfake porn yang berkualitas buruk juga biasanya memiliki sinkronisasi bibir yang buruk dan mudah dikenali, serta warna kulit tampak tidak rata.
• Efek pencahayaan yang terlihat janggal, tidak konsisten, dan terdapat pantulan aneh pada iris mata.

Apa yang Harus Dilakukan agar Terhindar dari Kasus Deepfake Porn?

Dalam mencegah diri dan anak tersayang untuk menjadi korban dari deepfake porn, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam mencegah deepfake porn:

• Hindari membagikan informasi pribadi seperti foto dan video yang sensitif secara luas di internet.
• Awasi privasi media sosial.
• Perkuat keamanan akun.
• Tinjau konten yang dibagikan.
• Waspdai tautan dan unduhan yang dikirim dari orang tak dikenal.
• Cari bantuan jika menjadi korban.