Dot bayi atau yang biasa disebut empeng adalah benda yang paling banyak dicari Bunda untuk si kecil. Dot ini biasanya terbuat dari karet, plastik, atau silicon yang diberikan kepada bayi sebagai pegganti puting susu Ibu.
Dalam bahasa Inggris, dot bayi terkenal dengan nama pacifier. Kata tersebut secara etimologi berarti ‘pendamai’. Dinamakan seperti itu, sebab dot bayi sendiri memiliki bentuk yang lunak dan berguna dalam mendamaikan perasaan bayi.
Secara umum, empeng digunakan sebagai cara untuk mendamaikan bayi ketika mereka merasa lapar atau saat menenangkan bayi agar cepat mengantuk dan tertidur, sebagai pengganti isap jari.
Lalu, sejak kapan empeng ada dan mulai digunakan Bunda untuk si kecil?
Asal Mula Dot Bayi
Penggunaan dot bayi atau empeng dimulai sejak tahun 1680. Jangan Bunda bayangkan bentuknya seperti empeng bayi kekinian yang terbuat dari bahan berkualitas dengan bentuk yang menggemaskan.
Empeng pertama yang digunakan bayi zaman tersebut adalah bonggol jagung yang dipotong sekecil mungkin.
Penggunaan bonggol jagung dipelopori oleh ide seorang istri petani yang kehabisan cara untuk membuat bayinya berhenti menangis.
Pemilihan bonggol jagung sebagai empeng ini disebabkan karena bisa dihisap dan mengeluarkan rasa manis yang disukai bayi.
Bunda lain yang terinspirasi dengan cara tersebut, mulai menggunakan bahan lain untuk dihisap bayi sebagai pengganti puting.
Mereka tak menggunakan bonggol jagung, melainkan membungkus gula kasar dengan kain linen yang diikat dalam sampul hingga membentuk benjolan kecil.
Bungkusan kain berisi gula kasar ini digunakan untuk membuat bayi tenang selama masa gigi pertama tumbuh. Si kecil jadi anti rewel dan mengurangi gusi gatal selama masa tersebut.
Sejarah Dot Bayi di Amerika dan Inggris
Pada abad ke-17. Bunda di Inggris menggunakan karang, gading atau tulang sebagai mainan bayi saat tumbuh gigi. Mereka mengikatkan benda tersebut pada sepotong lempeng perak agar bayi tidak tersedak.
Tak hanya sebagai pengusir gatal di gusi, bahan tersebut juga dinilai sebagai super food yang dapat menghasilkan protein hewani tambahan ke bayi.
Bunda di Inggris percaya bahwa hal tersebut dapat membuat bayi sehat dan menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Berbeda dari Inggris, Bunda di Amerika pada abad ke-19 juga membuat empeng dengan menggunakan kain.
Mereka mencelupkan potongan kain ke dalam air atau madu, lalu diikat sekelilingnya untuk memudahkan bayi dalam mengemutnya.
Tujuannya pun serupa, agar bayi tidak mudah rewel dan lebih cepat tertidur.
Kemunculan Empeng yang Modern dan Menggemaskan
Dot bayi atau empeng dengan desain modern dibuat pertama kali oleh Christian W. Meinecke. Ia adalah seorang ahli farmasi yang tinggal di Manhattan.
Pada 1901, Meinecke mengajukan paten untuk empeng modern pertama yang dibuatnya. Ia menyebut empeng tersebut sebagai ”a baby comforter”.
Empeng original dan modern ini dibuat dengan tambahan bentuk puting yang dibuat menggunakan karet alami (biasanya dinamakan ‘karet India’), dilengkapi pelindung datar yang berfungsi mencegah alatnya tertelan bayi.
Kemudian di tahun 1902, perusahaan Sears Robuck & Co. mulai mengiklankan produk dot bayi atau empeng yang dideskripsikan sebagai “new style rubber teething ring”.
Pada mulanya, empeng ini dibuat dari karet yang diproses dengan belerang. Proses ini membuat empeng berbau agak busuk. Beberapa puting dot juga berwarna putih karena diproses menggunakan timah.
Meski begitu, banyak perusahaan dan inovasi yang baru dalam memproduksi empeng. Kini, produksinya sudah menggunakan bahan yang lebih aman dengan bentuk yang beragam.
Karet yang menjadi awal mula bahan pembuatan dot diganti menjadi bahan dasar lateks dan silikon. Modelnya pun dibuat menjadi semakin lucu dan warna-warni.