Tahukah Bunda ternyata gigit kuku adalah kebiasaan umum yang dilakukan oleh banyak orang, mulai dari anak-anak sampai orang tua, lho. Hmm.. kenapa bisa seperti itu ya?

Kebiasaan mengigit kuku bisa muncul karena beberapa hal seperti rasa penasaran, bosan, meniru kebiasaan orang lain sampai meredakan nervous atau stres.

Jangan salah, menurut penelitian medis, sekitar 50% anak usia 10 dan 19 tahun memiliki kebiasaan gigit kuku. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, lebih dari 75% remaja juga memiliki kebiasaan yang sama dan rata-rata berhenti pada usia 35 tahun.

Sebelum menjadi kebiasaan yang berlanjut hingga dewasa. Ada baiknya Bunda hentikan dengan trik berikut!

Baca Juga : Tips Meringankan Nyeri Saat Si Kecil Tumbuh Gigi

1. Buat Tangan Anak Sibuk Beraktivitas

Menurut Bunda Mia Pratiwi, sebelum menjadi kebiasaan gigit kuku memang harus dihentikan.

“Karena anak saya sudah berusia lebih dari tiga tahun, maka hal pertama yang saya lakukan saat melihat ia gigiti kukunya adalah menegurnya dan bicara baik-baik. Saya akan beri tahu bahwa gigit kuku bisa membuat kuman dan bakteri masuk ke mulut sehingga membuat sakit perut,” imbuhnya.

Setelah itu, baru pelan-pelan saya ajak ia untuk melakukan sesuatu yang banyak melibatkan aktivitas pada tangan supaya tangannya sibuk dan bisa lupa atau berhenti mengigit kuku. Misalnya membuat kerajinan atau bermain sensory play.

2. Hentikan Kebiasaan Gigit Kuku dengan Memberi Camilan

Kalau Bunda Auliana Frila Inayati (@aulianafrila) punya trik unik lainnya yakni dengan memberi si Kecil camilan.

Sebelumnya Bunda Auliana sempat beberapa kali melihat buah hatinya sedang mengigiti kukunya dalam keadaan bengong. Saat diingatkan, ia hanya tertawa kemudian dilepas, tapi kejadian itu masih terus berulang.

“Gemas karena terus berulang, akhirnya saya coba tanya alasan kenapa ia suka banget mengigit kuku, apakah rasanya enak? Katanya enggak. Mendengar jawaban itu saya langsung menawarinya untuk makan camilan tapi harus cuci tangan terlebih dahulu,” lanjutnya.

Sembari makan camilan, saya ajak ia bicara dan diskusi soal bahaya gigit jari di kemudian hari. Pelan-pelan saja yang penting mereka paham dan tidak mengulangi kebiasaan buruk itu lagi.

3. Menjadi dan Memberikan Contoh

Sementara Bunda Ernina Dewi (@erdwira) dan suami akan selalu menjadi dan memberikan contoh nyata untuk buah hatinya agar tidak mengulangi kebiasaan gigit jari.

Sepengalaman saya dan suami, kata Bunda Ernina, ketika melihat si Kecil memasukkan jarinya ke mulut, kami mencoba untuk menegurnya secara halus dan memberi pengertian bahwa gigit jari bukan hal yang baik. Karena tangan yang dimasukkan ke mulut tidak selalu bersih, tidak tahu ada kotoran atau kuman apa saja setelah memegang sesuatu.

“Kami coba alihkan perhatian si Kecil untuk melakukan aktivitas lain. Sembari beraktivitas, kami menjelaskan bahwa tangan berguna untuk menulis, menggambar, dan memegang sesuatu. Sedangkan mulut gunanya untuk makan, minum, dan mengunyah. Tak lupa sambil dipraktikkan langsung agar si Kecil mudah mengingat,” ujarnya.

4. Beri Mainan yang Dapat Diemut untuk Menghentikan Kebiasaan Gigit Kuku

Terakhir menurut Bunda Dita Suryo (@ditasuryo), untuk menghentikan kebiasaan mengigit kuku, triknya harus disesuaikan dengan usia si Kecil.

“Saat anak saya berusia di bawah tiga tahun, saya langsung mengalihkan perhatiannya dengan memberi snack atau mainan yang dapat diemut. Namun sebelumnya saya pastikan kalau mainan tersebut benar-benar bersih dan steril sehingga aman saat masuk ke mulutnya,” ungkapnya.

Nah, saat usianya sudah di atas tiga tahun tapi masih beberapa kali mengulangi kebiasaan itu, lanjutnya, pelan-pelan saya turunkan tangannya dan menegur lalu mengajaknya bicara dan terus biasakan hal-hal baik agar dia tidak mengulangi kebiasaan buruk itu lagi.

“Yang penting diberi tahu atau ditegur dengan cara yang baik. Jangan dengan bentakan ya, Bun.” pungkasnya.