Permasalahan gigi dan mulut masih menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia, termasuk Indonesia.
Tantangan permasalahan gigi dan mulut bahkan makin terasa ketika pandemi. Survei global Pepsodent menunjukkan bahwa 30% responden di Indonesia mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan rasa malas (46%), yang salah satunya karena berkurangnya interaksi tatap muka.
“Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan masalah gigi berlubang pada masyarakat Indonesia,” tutur drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation.
Berangkat dari situlah, dalam rangka memperingati Memperingati Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021, Pepsodent kembali berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) untuk mengampanyekan program “Yuk #SikatGigiSekarang untuk #SenyumIndonesia”.
BKGN 2021 yang mengusung tema “Gigi Kuat, Hidup Sehat untuk #SenyumIndonesia” ini bertujuan untuk menginspirasi dan mengedukasi masyarakat agar terbebas dari gigi berlubang.
“Pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya pemanfaatan layanan kesehatan gigi dan mulut oleh masyarakat. Hal ini tentunya dapat menjadi tantangan bagi kita dalam mewujudkan Indonesia bebas karies tahun 2030,” ungkap Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Pakar kardiologi dari RSJPD Harapan Kita/Heartology CV Center Brawijaya Hospital Saharjo, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC yang turut hadir dalam acara tersebut mengimbau untuk memperhatikan kesehatan gigi dan mulut guna menghindari permasalahan kesehatan yang lebih serius, termasuk kesehatan jantung.
Pasalnya studi menyebutkan orang yang memiliki permasalahan gigi berlubang parah berisiko tiga kali lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Dokter Ario menjelaskan gangguan pada jantung yang seringkali berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut adalah endokarditis. Gangguan ini terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah sehingga memicu peradangan dan kerusakan pada katup jantung dan menyebabkan kebocoran.
Kumpulan kuman yang menempel pada jaringan yang luka akan meningkatkan risiko infeksi lanjut dan stroke sehingga diperlukan penanganan segera dan operasi katup, bahkan penggantian katup jantung.
“Nah, kuman tersebut dapat berasal dari kondisi kesehatan gigi yang buruk seperti gigi berlubang parah. Jadi, endokarditis sangat bisa dicegah, termasuk dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta rutin memeriksakan gigi,” jelasnya.
Melihat fakta di atas, edukasi konsisten masih sangat dibutuhkan. Layanan kesehatan gigi dan mulut berbasis digital merupakan alternatif tepat untuk menjangkau masyarakat luas.
Untuk itu, BKGN 2021 kembali mengoptimalkan layanan teledentistry nasional “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” melalui official WhatsApp Tanya Pepsodent di 0878-8876-8880 selama November – Desember, melibatkan dokter gigi dari 28 Fakultas Kedokteran Gigi dan 50 PDGI cabang.
“Layanan teledentistry nasional di BKGN 2021 kini dilengkapi dengan fitur video call sehingga masyarakat dapat berkonsultasi secara aman, nyaman dan akurat. Jika dibutuhkan penanganan lebih lanjut, jangan ragu berkunjung ke dokter gigi karena Kemenkes RI bersama PDGI telah menerapkan petunjuk teknis ‘Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru’ secara merata,” jelas Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM, Ketua Umum Pengurus Besar PDGI.