Menurut anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menyusui sebaiknya dilakukan hingga usia 2 tahun. Karena itulah, biasanya mendekati usia 2 tahun, Bunda sudah mulai ancang-ancang untuk menyapih si kecil.
Menyapih memang proses yang perlu dilewati dan menjadi masa yang emosional. Diperlukan kesabaran untuk melakukan proses ini.
Meski demikian akan banyak manfaat yang akan dirasakan baik oleh si kecil maupun Bunda sendiri.
Keberhasilan proses menyapih dapat melatih anak agar lebih mandiri. Sedangkan Bunda dapat mengurangi risiko pembengkakan pada payudara karena dengan menyapih suplai ASI akan berkurang secara alami.
Agar menyapih lebih mudah, ingatlah untuk selalu menghadirkan cinta pada setiap prosesnya. Berikut 10 tips jitu menyapih si kecil dengan cinta yang bisa Bunda lakukan.
1. Komunikasikan dengan baik
Sebelum si kecil berusia 2 tahun atau sekitar 18-19 bulan, sebaiknya Bunda mulai memberi tahunya pelan-pelan bahwa nanti setelah berulang tahun ke-2 ia tak boleh lagi menyusu.
Pada usia segitu si kecil sudah mulai bisa diajak berkomunikasi dan mengerti apa yang dikatakan oleh orangtuanya.
Komunikasi dan berikan pengertian pada anak bahwa menyusu dari ibu sudah tidak baik lagi dilakukan karena ia sudah semakin besar.
2. Katakan dengan jujur
Saat hendak menyapih si kecil, usahakan untuk berkata jujur dan tidak membohongi atau menakut-nakutinya apapun alasannya.
Selama masa itu pula, orangtua tak boleh bosan memberi pemahaman secara berulang-ulang dan ingat selalu berkata jujur.
“Bila sudah 2 tahun, adik tidak boleh lagi menyusu dari Bunda ya karena adik sudah besar.”
3. Penuhi asupan harian anak
Mengubah kebiasaan makan juga dapat menjadi kunci kesuksesan menyapih si kecil.
Usahakan untuk memberikan makanan padat bergizi dan mengenyangkan dengan porsi yang pas atau sedikit tapi sering.
Hal ini dilakukan untuk mencegah si kecil kelaparan atau merengek dan minta disusui.
Selain itu, pastikan juga si kecil sudah benar-benar kenyang sebelum tidur untuk menghindari mereka terbangun di tengah malam dan minta disusui.
4. Hindari menggendong dengan posisi menyusui
Saat sedang proses menyapih, cobalah untuk mengubah posisi menggendong anak.
Hindari menggendong dengan posisi yang biasa dilakukan saat memberikan ASI.
Sebaiknya, cobalah menggendong dengan posisi saling memeluk satu sama lain, sehingga ingatan anak akan menyusui tidak gampang bangkit.
5. Tidur terpisah dengan orangtua
Cara ini dapat mulai dilakukan saat usia si kecil mendekati 2 tahun.
Jadi sebelum tidur, Bunda jangan memberi ASI kepada si kecil. Namun tetap temani si kecil sampai ia terlelap. Pada situasi tersebut, Bunda bisa mengganti kegiatan menyusu dengan membacakan dongeng/buku cerita atau bernyanyi untuknya.
Apabila tiba-tiba si kecil terbangun saat tengah malam, Bunda bisa tetap memberinya ASI sembari terus memberi pengertian bahwa saat usianya 2 tahun nanti sudah tidak boleh lagi menyusu.
6. Berkomitmen kuat
Ketika sudah memberi pengertian kepada si kecil, Bunda juga perlu memegang komitmen untuk benar-benar berhenti menyusuinya.
Intinya stop menawarkan ASI pada si kecil bagaimana pun kondisinya atau dengan alasan “tidak tega”. Karena apa? Keberhasilan menyapih hanya terwujud bila Bunda memiliki komitmen kuat untuk mengentikan aktivitas tersebut.
7. Tetap memberinya perhatian dan kasih sayang penuh
Berhenti menyusui si kecil bukan berarti kasih sayang Bunda berhenti. Beri tahu si kecil meskipun mereka sudah tidak menyusu lagi, namun Bunda tetap menyayanginya.
Bunda juga bisa mengatakan hal tersebut sembari memberi pelukan hangat kepada mereka.
Selain itu, Bunda juga bisa memperbanyak quality time supaya saat disapih si kecil tidak merasa ditinggalkan.
8. Memberi pujian kepada si kecil
Jangan sungkan untuk memberi si kecil pujian ketika mereka berhasil disapih.
Misalnya dengan mengatakan, “Wah adik pintar dan hebat ya sekarang sudah tidak menyusu lagi” atau kalimat serupa lainnya.
9. Minta dukungan dari keluarga dan orang sekitar
Menyapih anak memang susah susah gampang dan tentu memiliki tantangan tersendiri.
Karena itu, jangan ragu untuk meminta dukungan kepada keluarga dan orang sekitar guna mendukung keberhasilan proses menyapih.
10. Berdoa dan sabar
Terakhir, lakukan proses menyapih dengan sabar dan selalu berdoa agar si kecil cepat mengerti, paham dan mau mendengarkan apa yang dikatakan Bunda.
Jangan lupa, sapihlah si kecil dengan penuh cinta dan kasih sayang.