Jerawat memang selalu menjadi masalah utama setiap orang, baik kaum pria maupun wanita. Meskipun jerawat bukan masalah berbahaya, namun jerawat mampu merusak penampilan seseorang.
Karenanya tak mengherankan bila kaum hawa—yang sangat peduli dengan penampilan—menganggap jerawat menjadi masalah yang cukup merepotkan dan berusaha keras untuk menghilangkannya.
Hal menyebalkan lainnya, jerawat ternyata tak hanya muncul di bagian wajah tetapi juga di bagian tubuh lain misalnya punggung. Parahnya, jerawat tak hanya menimbulkan bintil di permukaan kulit, namun dapat memicu rasa nyeri lantaran telah meradang.
Sebenarnya, apa yang menyebakan munculnya jerawat?
Diungkapkan dr. Ubeta Adikusnadi, S. Ked., MN, Formulator Cosmeceutical, penyebab munculnya jerawat karena adanya sumbatan di folikel sebasea atau jalan keluar kelenjar minyak. Atau bisa disebabkan karena hiperkeratosis folikel.
“Penyebab terbaru lainnya, karena faktor hormonal. Misalnya, pada perempuan terjadi perubahan hormon saat menjelang menstruasi. Penyebab lainnya karena dalam folikel rambut atau pori-pori terdapat kuman atau koloni. Kalau kuman atau koloninya berkembang biak akan menjadi jerawat. Jadi, penyebab jerawat karena terjadi sumbatan dan faktor hormonal, juga karena produksi minyak dalam tubuh yang berlebih,” tuturnya.
Cara Mencegah Timbulnya Jerawat
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, selain di area wajah, jerawat terkadang juga banyak muncul di area punggung. Oleh karena itu, perlu langkah pencegahan yang tepat untuk menghindarinya.
Lebih lanjut dr. Ubeta menjelaskan setiap orang memang harus melakukan perawatan agar jerawat di punggung tidak muncul. “Artinya, pertama yang perlu dicegah adalah factor risikonya. Misalnya, jangan menggunakan pelembab yang berminyak karena dapat menyumbat pori-pori. Alhasil minyak yang akan keluar jadi tertahan. Selain itu, jaga pola hidup, hindari faktor yang dapat memicu stres, dan perbaiki pola tidur,” lanjutnya.
Diakui dr. Ubeta, pola makan juga memiliki pengaruh terhadap tumbuhnya jerawat. Karena itu, ia menganjurkan agar mereka yang acapkali mengalami masalah jerawat berlebihan harus membatasi mengonsumsi makanan yang mengandung yodium.
Sebab, makanan yang mengandung yoidum terbukti dapat meningkatkan terjadinya jerawat. “Kalau jenis makanan lainnya, seperti kacang-kacangan, itu hanyalah mitos. Selain yodium, jenis makanan yang mengandung minyak dan berlemak juga bisa menimbulkan jerawat,” pungkasnya.
Penanganan Pada Ibu Hamil
Masih menurut keterangan dari dr. Ubeta, ia mengatakan bahwa jerawat di punggung tak hanya dialami oleh kaum hawa, tetapi juga tidak sedikit kaum adam yang mengalaminya. Umumnya, mereka yang mengalami jerawat di punggung adalah mereka yang berusia dewasa. Sebab pada usia inilah kelenjar minyak lebih aktif.
Bagaimana dengan ibu hamil?
Jerawat bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali ibu hamil. Penyebabnya pun tidak berbeda, yakni jumlah minyak pada kulit yang terlalu banyak, adanya sumbatan pada pori-pori, dan faktor hormonal.
Namun, bagi ibu hamil yang ingin menghilangkan jerawat di punggung, harus lebih berhati-hati. Sebab, langkah tersebut sangat berpengaruh terhadap janin yang sedang dikandung dan ada beberapa jenis obat yang tidak boleh digunakan oleh ibu hamil.
“Misalnya jenis obat-obatan yang mengandung tretonoin. Obat yang aman untuk ibu hamil guna mengatasi jerawat di punggung adalah golongan obat salicyl. Jika dokter kulit mengetahui pasiennya sedang hamil, tentu mereka tidak akan memberikan obat jerawat yang berbahaya bagi janin. Sebab, jika sampai jenis obat tretonoin terserap oleh tubuh, dapat menyebabkan cacat pada janin. Dalam hal ini, yang rentan terjadi yaitu pada trimester pertama kehamilan, karena janin sedang dalam masa pembentukkan organ tubuh,” tegas dr. Ubeta.
Khusus bagi ibu hamil, dr. Ubeta menyarankan, jika keramas atau menggunakan shampo, jangan menggunakan kondisioner. Artinya, jika terpaksa menggunakan kondisioner, jangan sampai menempel pada punggung.
“Tidak hanya itu, pola tidur harus teratur, jangan stres, pola makan harus dijaga, serta jangan mengkonsumsi makanan yang berminyak terlalu banyak. Namun, untuk suplemen DHA, tidak masalah dikonsumsi. Sebab, itu bagus untuk mencegah kecacatan pada bayi. Selain itu, ibu hamil juga dapat mengkonsumsi makanan yang kaya akan asam folat,” tutupnya.